Untitled design (4)

4 Kendala yang Akan Dihadapi Seorang Lonewolf

Menjadi seorang lonewolf adalah sebuah pilihan bagi orang dalam hidup ini. Mereka akan mengetahui apa yang menjadi panggilan dalam hati nurani mereka di hidup ini. Namun sayangnya, hal tersebut sangatlah sulit bagi kebanyakan orang.

 

Saat seseorang sudah menemukan tanda sebagai lonewolf dalam diri mereka, biasanya mereka akan siap untuk menghadapi kendala yang akan menghadang mereka. Sayangnya, kendala tersebut sangatlah besar dan tidak semua orang akan siap menghadapi kendala ini. Apa saja kendala yang akan mereka alami?

 

  1. Penolakan Besar-Besaran

Hal yang menjadi ketakutan #1 bagi seseorang adalah penolakan. Saat Anda memutuskan menjadi seorang lonewolf, Anda mungkin akan ditolak besar-besaran, dibully, dan dicap “aneh”, “bodoh” maupun “gila”. Siapa yang menolak Anda? Orang terdekat Anda. Bisa jadi ia adalah sahabat, keluarga, bahkan pasangan Anda. Menyakitkan bukan?

Sebagai salah satu spesies, kita diprogram secara biologis untuk mencari persetujuan karena penerimaan = bertahan hidup. Mau tidak mau, melakukan hal yang menjadi penolakan banyak orang akan membangkitkan alarm naluri kita yang membuat kita terhentak. Mungkin saat Anda sudah berjalan sangat jauh, ada yang mengatakan kepada Anda “Apa yang kamu lakukan, dungu?”

 

  1. Kerja Keras Extra

Alasan kedua orang menolak untuk menjadi lonewolf adalah Anda harus kerja ekstra kers, dimana Anda tidak diberikan peta, petunjuk mengenai hal apa yang harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan Anda. Anda harus bertanggung jawab atas diri Anda sendiri dari tindakan Anda. Ini sama dengan Anda berjalan dalam sebuah ruangan gelap yang penuh dengan jebakan berbahaya.

Anda akan membuat kesalahan, jatuh bangun, dan terhantam oleh banyak hal. Selain itu, Anda juga akan merasa malu, terbebani dan beban emosi yang besar karena melakukan hal yang sangat ekstrim. Serta dalam level mental dan emosi tertentu, beberapa orang melihat hal tersebut.

Beberapa orang paham pada tingkat yang sangat dangkal mengenai konsekuensi. Oleh sebab itu, mereka lebih suka tinggal dalam zona nyaman mereka yang ditentukan oleh masyarakat.

 

  1. Terlalu Banyak Tanggung Jawab

Saat Anda memutuskan untuk menjadi seorang lonewolf, Anda menjadi seseorang yang bertanggung jawab penuh atas hidup Anda. Tidak ada yang akan ditunjuk maupun dihakimi oleh Anda saat Anda berbuat kesalahan. Anda adalah bos, inovator, dan karyawan dari diri Anda sendiri. Alih-alih seseorang memegang alih kendali, Anda yang justru memegang semua kendali dan semua masalah besar yang terjadi akan tertuju kepada Anda.

Kebanyakan orang merasa nyaman dalam “kandang” mereka sendiri karena mereka bsia melakukan “play victim” saat mereka menghadapi masalah. Alih-alih mengambil tanggung jawab penuh, mereka lebih mudah untuk melemparkan tanggung jawab tersebut kepada orang lain dan merasa berdaya melalui kesalahan mereka.

 

  1. Mereka Tidak Tahu Harus Memulai Dari Mana

Kita semua dibesarkan oleh budaya dimana kita memiliki pilihan yang terbatas, dimana satu-satunya jalan untuk membuat uang yang “besar” adalah melalui universitas. Bahkan disekolahpun, kita diajarkan untuk percaya bahwa universitas adalah jalan untuk membuka peluang karier yang sangat lebar.

Beberapa dari kita bahkan diajarkan untuk menjadi “sama” daripada menuntun kita untuk mengikuti jalan spiritual kita. Aspek spiritual pun menjadi berkurang. Jadi sebenarnya saat kita sedang mengalami pergumulan untuk mengambil sebuah jalan baru, kita tidak hanya diintimidasi, namun juga pembatalan oleh masyarakat kita.

Banyak orang percaya bahwa satu-satunya jalan bahwa Anda bisa dikatakan bernilai adalah jika Anda mendapatkan sebuah persetujuan dari sebuah lembaga institusional. Hal ini bisa menimbulkan gangguan yang ada dalam diri kita. Sehingga, banyak orang yang membuang impian mereka dan menjadi membusuk.

 

 

Jika Bermanfaat, Silahkan Bagi Kepada Orang Lain

Previous Post
Untitled design (5)
Kehidupan Lifestyle Motivasi

Berani Jadi Otentik?

Next Post
nicholas-green-nPz8akkUmDI-unsplash
Kehidupan Tips

10 Hal Bodoh yang Orang Lain Terlalu Sering Pedulikan (Part 1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *