Kedengarannya sangat egois dan bertentangan dengan ajaran agama apapun yang sering kita dengar mengenai mengasihi bukan? Banyak orang yang tidak mengasihi diri sendiri karena mereka berpikir bahwa mereka akan dicap sebagai makhluk egois.
Kenyataannya orang yang mengasihi diri mereka sendiri justru memiliki belas kasihan atau empati yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang terlalu banyak mengasihi orang lain tapi melupakan diri mereka sendiri.
Memang sangatlah penting dalam mengasihi atau mencintai orang lain. Akan tetapi, janganlah sampai lupa untuk memperhatikan diri sendiri, karena kita tidak mungkin bergantung kepada orang lain seumur hidup kita.
Bagaimana cara kita mencintai diri kita sendiri? Dikutip dari fractalenlightenment.com, berikut 6 cara untuk mencintai diri kita sendiri:
- Kenali Diri Anda Sendiri
Saat Anda sedang pacaran, apa yang Anda lakukan? Anda pasti akan mengenal lebih dalam karakter pasangan Anda bukan? Bahkan sampai Anda berumah tangga pun, Anda juga masih akan mengenal lebih dalam lagi karakter pasangan Anda.
Sama halnya dengan saat Anda mulai mengenal diri Anda sendiri. Anda akan mulai bertanya “Apa kelebihan dan kekurangan saya?” “Apa hal yang Anda sukai dan tidak sukai?” Saat kita memulai membuka hubungan dengan diri kita sendiri, kita akan mulai jujur, terbuka dan menerima diri kita sendiri apa adanya.
Semakin Anda berdamai dan memperlakukan diri kita sendiri dengan baik, maka frekuensi tubuh Anda akan semakin meningkat dan kita dapat merangkul keunikan diri kita sendiri.
- Bersahabatlah Dengan Diri Anda Sendiri
Sekali kita sudah mengenal lebih dalam siapa diri Anda, sekarang saatnya Anda mulai bersahabat dengan diri Anda sendiri dan mengangkat diri kita keluar dengan menjadi fans dan supporeter berat bagi diri Anda sendiri. Saat Anda sedang down, Anda menawarkan diri Anda bantuan emosional dan kasih sayang layaknya Anda menolong teman Anda sendiri.
Sangatlah mengejutkan saat kita berbalik menjadi kritikus atas diri Anda sendiri yang disebabkan oleh tekanan dan standar sosial. Pikiran Anda tidak selalu sempurna seperti yang kita bayangkan. Jadi, saat Anda mendapati diri kita sedang memukuli atau menghakimi diri Anda sendiri, hal itu hanya menjadi kesempatan bagi Anda untuk mencintai bagian diri kita yang sedang Anda kritik
- Terhubung Dengan “Inner Child” Anda
Salah satu hal yang menarik saat Anda melakukan hal ini adalah Anda akan mengingat kenangan-kenangan yang menyenangkan bagi diri Anda layaknya seorang anak kecil. Terkadang saat anak kecil sedang dalam pencarian jati diri mereka untuk mendapatkan perhatian yang lebih, Anda seringkali bertindak secara negatif hanya untuk membuat diri Anda berhenti fokus kepada siapa diri Anda sebenarnya.
Apa yang tidak diketahui oleh orang banyak adalah hati Anda juga akan melakukan hal yang sama. Saat Anda memberikan kekuatan Anda kepada orang lain untuk membangun atau menghancurkan Anda melalui nilai Anda terhadap penilaian Anda sendiri, secara tidak langsung Anda meninggalkan inner child Anda yang tidak bersalah dan menjadi percaya terhadap penilaian orang lain ketimbang diri Anda sendiri.
Seolah Anda mengatakan bahwa “Aku bisa menerima dan mencintaimu asalkan aku bisa mendapatkan pengakuan dari mereka, aku akan menerima dirimu apa adanya”. Dengan Anda memberikan prhatian dan emosi lebih kepada “inner child” Anda, Anda tidak usah “bertindak” lebih banyak untuk membuat Anda fokus kepadanya.
(bersambung)