Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai 15 tips bagian pertama bagaimana menjadi seorang freelancer yang professional. Sekarang kita akan membahas bagian kedua bagaimana Anda bisa menjadi seorang freelancer yang professional:
- Bersiaplah Untuk Menghadapi Penolakan
Saat Anda memulai menjadi seorang freelancer, diawal Anda berkarier Anda pasti menghadapi banyak sekali penolakan (termasuk saya). Saat saya memulai, saya sering sekali mengirimkan karya saya kedalam tender sebuah perusahaan perantara freelance dan klien untuk memenangkan sebuah tender.
Hasilnya: Lebih banyak gagal dibandingkan berhasilnya. Toh hal ini tidak membuat saya patah arang. Justru saya malah mendapatkan project yang tidak terduga sama sekali nilainya dan bahkan lebih besar dari yang sebelumnya.
Pesan saya: Beranilah untuk ditolak. Karena dengan penolakan tersebut, Anda bisa belajar untuk memperbaiki diri Anda terus menerus
- Anda Tidak Perlu Bekerja Terlalu Banyak
Anda mungkin sering mendengar seseorang yang baru memulai usahanya, seseorang freelancer pemula, maupun yang sudah mulai mapan seringkali menghabiskan waktu mereka 20 jam dalam sehari untuk mengerjakan pekerjaan mereka.
Hal tersebut seringkali membuat banyak orang untuk memulai pekerjaan ini sebagai sampingan mereka, terutama bagi para pekerja kantoran. Apakah hal tersebut benar?
Tidak juga. Anda cukup meluangkan waktu minimal 1 jam sehari atau maksimal 3 jam sehari untuk mengerjakan pekerjaan ini. Dengan catatan, Anda harus benar-benar fokus 100% untuk mengerjakannya tanpa gangguan apapun.
Saran saya: matikan HP dan social media Anda saat Anda bekerja (kecuali youtube atau spotify untuk menyetel lagu yang bisa membuat mood Anda semakin meningkat saat bekerja).
Ingat, orang yang bekerja terlalu keras (overwork) biasanya tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal sama sekali
- Ambil Waktu Istirahat Anda
Sangat disarankan sekali bagi Anda untuk bisa mengambil waktu istirahat sejenak. Hal ini sangat berguna bagi kesehatan fisik maupun mental Anda. Terutama disaat Anda sedang mengerjakan sebuah project besar yang bisa menguras tenaga Anda.
Anda bisa menggunakan waktu istirahat Anda untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai. Misalnya membaca, nonton video, olahraga, pergi ke bioskop atau hal apapun yang bisa membuat Anda kembali rileks. Jika Anda membangun bisnis Anda dengan benar, maka waktu istirahat akan masuk kedalam agenda kerja Anda.
- Tunjukkan bahwa Anda Punya Kehidupan yang Lain
Pandangan orang terhadap seorang freelancer atau pekerja kreatif adalah mereka tidak punya kehidupan sama sekali. Nope. Tidak juga. Ada beberapa kenalan saya yang sama-sama freelancer tapi ia juga memiliki kehidupan lain, bahkan lebih menyenangkan.
Ia bisa menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang seperti travelling, mengerjakan hobinya, dsb. Tidak masalah jika Anda merasa stagnan atau stuck dalam mengerjakan sesuatu. Ambil waktu istirahat Anda sehari sampai tiga hari kedepan untuk melakukan hobi Anda. Lalu kembali lagi bekerja kemudian setelah Anda mengambil watu rehat Anda.
- Anda Akan Merasa Terbebani Oleh Pekerjaan Anda
“Haduh, kenapa banyak sekali pekerjaan ini?” “Kapan selesainya ya?” “Ini harus cepat dikebut lho!” Apakah hal tersebut adalah hal yang paling sering terbayang di kepala Anda? Hal ini seringkali dialami oleh semua freelancer maupun orang yang bekerja kantoran. Rasanya seperti dunia mau kiamat bukan?
Tenang saja. Ada 3 cara yang bisa Anda lakukan agar beban di kepala Anda bisa semakin berkurang. Diantaranya adalah:
- Ikuti langkah kedelapan disaat kelelahan dan stress menerpa Anda
- Jangan berpikir terlalu jauh. Anda bisa stress. Ikuti saja langkah-langkah pekerjaan Anda secara perlahan.
- Bagi pekerjaan Anda menjadi bagian-bagian kecil yang bisa Anda kerjakan dengan mudah.
(bersambung)